Standar Kopetensi Kopetensi Dasar
Kelas II Semester 2
Pentingnya Cuci Tangan Pakai
Sabun
Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS) kurang dipraktekkan secara universal. Hasil penelitian global dan
di Indonesia menunjukkan publik meyakini bahwa kuman ada di tangan.
Ribuan
orang melakukan aksi cuci tangan bergiliran seusai bersepeda santai, Minggu
(9/10/2011) di Senayan, Jakarta. Kegiatan ini dalam rangka Hari Cuci Tangan
Pakai Sabun se-dunia yang diperingati setiap 15 Oktober.
Namun sebagian besar publik belum menjadikan cuci tangan
pakai sabun (CTPS) sebagai kebiasaan sehari-hari terutama di saat-saat penting
yaitu sebelum makan, sebelum menangani bayi, dan setelah dari toilet. Menurut
Kemitraan Pemerintah Swasta untuk CTPS, persentase CTPS pada saat penting hanya
berkisar 0% hingga 34%.
"Padahal CTPS adalah salah satu upaya mencegah diare
dan penelitian Curtis and Cairncross menunjukkan CTPS dapat mencegah kejadian
diare hingga 47 persen," ungkap Yunita Wahyuningrum, Peneliti Komunikasi
Kesehatan dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Center for
Communication Program (CCP) Jakarta dalam Lifebuoy Journalist Class dalam
rangka perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) 2011.
Hasil temuan Studi Formatif Perilaku Higienitas yang digelar
Water and Sanitation Program menunjukkan, perilaku CTPS belum menjadi praktik
yang umum ataupun norma sosial.
Beberapa faktor penghambat meliputi keyakinan bahwa sabun
hanya diperlukan apabila tangan terlihat kotor dan mencuci tangan tanpa sabun
tidak akan menyebabkan risiko berat. "Juga kurangnya kesadaran dalam aspek
manfaat kesehatan," kata Yunita.
Penelitian yang dilakukan secara kualitatif tersebut
menunjukkan perilaku CTPS umumnya dilakukan ketika tangan terlihat kotor dan
bau, serta dilakukan setelah makan dan beraktivitas. "Waktu penting CTPS
yaitu sebelum menyiapkan makanan, setelah dari toilet, sebelum menyusui,
setelah menceboki balita jarang disebutkan," papar Yunita.
Hasil studi tersebut juga didukung oleh hasil studi formatif
kerja sama Lifebuoy dengan USAID dan MCHIP pada tahun 2011 ini pada perilaku
CTPS ibu-ibu di Serang, Banten. Hasilnya menunjukkan persentase kebiasaan CTPS
yang sangat rendah di saat-saat penting, saat menyiapkan makanan hanya 5
persen, saat menyajikan makanan 0 persen, saat sebelum makan hanya 10 persen,
dan sebelum menyusui hanya satu persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar