Standar kopetensi kopetensi dasar
Kelas I semester 2
Program Model Pendayagunaan Dokter
Gigi dan Perawat Gigi di Sekolah
(Dikembangkan oleh Pusgunakes, Badan PPSDM Kes)
(Dikembangkan oleh Pusgunakes, Badan PPSDM Kes)
Bppsdmk, Jakarta – Salah satu sub-komponen dalam
Sistem Kesehatan Nasional yang menjadi arah pembangunan sektor kesehatan adalah
Sumber Daya Manusia Kesehatan. Tanpa tersedianya sumber daya manusia kesehatan
yang berkualitas, beretika, tersebar secara merata jenis yang rnemadai, maka
pembangunan kesehatan tidak akan dapat berjalan secara optimal.
Di sisi lain, hidup sehat merupakan kebutuhan dan
tuntutan yang semakin meningkat, walaupun pada kenyataannya derajat kesehatan
masyarakat Indonesia masih belum sesuai dengan harapan. Sementara itu
pemerintah telah mencanangkan Indonesia Sehat 2010, yang merupakan paradigma
baru yaitu paradigma sehat, yang salah satunya menekankan pendekatan promotif
dan preventif dalam mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat, termasuk
kesehatan gigi dan mulut.
Departemen Kesehatan telah memprogramkan upaya
promotif dan preventif untuk anak usia sekolah melalui Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) dan untuk masyarakat melalui Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
Desa (UKGMD). Upaya promotif dan preventif paling efektif dilakukan dengan
sasaran anak sekolah dasar, karena perawatan kesehatan gigi harus dilakukan
sejak dini dan dilakukan secara kontinyu agar menjadi suatu kebiasaan.
Disamping itu jumlah masyarakat sekolah dasar ini merupakan komunitas yang
terkoordinasi dengan baik dengan jumlah yang sangat besar, yaitu 10.800.130
orang yang dididik melalui 140.741 SD Negeri dn 10.373 SD Swasta (tahun 2001)
di seluruh Indonesia. Di sekolahpun ada potensi sumber dana yang dapat digali
dan difasilitasi oleh BP3 atau Komite Sekolah untuk mendukung upaya
pemeliharaan kesehatan gigi anak sekolah.
Penatalaksanaan Pelayanan Mandiri Kesehatan
Gigi Promotif dan Preventif
Untuk dapat melakukan kegiatan pelayanan kesehatan gigi promotif dan preventif di sekolah melalui kerjasama saling menguntungkan antara tenaga kesehatan dengan pihak sekolah (Komite Sekolah) dengan baik, ada tahapan yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh tenaga Banyak
Untuk dapat melakukan kegiatan pelayanan kesehatan gigi promotif dan preventif di sekolah melalui kerjasama saling menguntungkan antara tenaga kesehatan dengan pihak sekolah (Komite Sekolah) dengan baik, ada tahapan yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh tenaga Banyak
Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Kota
Depok, Hardiono mengatakan sebanyak 80 persen siswa SD mengalami penyakit gigi
dan mulut.
"Ini berdasarkan hasil penelitian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang tersebar di 11 kecamatan pada periode tahun 2009-2010," kata Hardiono, di sela-sela acara kemitraan PT Unilever dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, di Kampus UI, Depok.
Penelitian tersebut juga menyebutkan untuk usia taman kanak-kanak (TK) yang mengalami penyakit gigi dan mulut mencapai 74 persen, dan sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 71 persen, dan usia sekolah menengah atas (SMA) sebesar 13 persen.
"Tingginya angka penyandang penyakit gigi dan mulut karena kurang menyadari kebersihan gigi dan mulut," katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut pihaknya bekerjasama dengan Fakultas kedokteran gigi dan PT Unilever membentuk program daerah binaan di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya.
Adanya daerah binaan ini diharapkan membuat daerah tersebut bebas dari penyakit gigi dan mulut, sehingga dapat meningkatkan kesehatan anak-anak tersebut.
Pemkot Depok akan menjadikan Puskesmas Abadijaya untuk menjadi pusat pelayanan penyakit gigi dan mulut. Namun, untuk menurunkan angka pesakitan gigi dan mulut di Kota Depok, ia berharap mendapatkan bantuan dari Unilever berupa mobil penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. (abd)
http://sehatnews.com/berita/5990-Persen-Siswa-Sakit-Gigi.htmlhttp://gigijhosua.wordpress.com/artikel/
"Ini berdasarkan hasil penelitian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang tersebar di 11 kecamatan pada periode tahun 2009-2010," kata Hardiono, di sela-sela acara kemitraan PT Unilever dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, di Kampus UI, Depok.
Penelitian tersebut juga menyebutkan untuk usia taman kanak-kanak (TK) yang mengalami penyakit gigi dan mulut mencapai 74 persen, dan sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 71 persen, dan usia sekolah menengah atas (SMA) sebesar 13 persen.
"Tingginya angka penyandang penyakit gigi dan mulut karena kurang menyadari kebersihan gigi dan mulut," katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut pihaknya bekerjasama dengan Fakultas kedokteran gigi dan PT Unilever membentuk program daerah binaan di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya.
Adanya daerah binaan ini diharapkan membuat daerah tersebut bebas dari penyakit gigi dan mulut, sehingga dapat meningkatkan kesehatan anak-anak tersebut.
Pemkot Depok akan menjadikan Puskesmas Abadijaya untuk menjadi pusat pelayanan penyakit gigi dan mulut. Namun, untuk menurunkan angka pesakitan gigi dan mulut di Kota Depok, ia berharap mendapatkan bantuan dari Unilever berupa mobil penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. (abd)
http://sehatnews.com/berita/5990-Persen-Siswa-Sakit-Gigi.htmlhttp://gigijhosua.wordpress.com/artikel/
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com